Pusat Telkomsel Menggalakkan Ekpansi, Pelanggan 5G Telkomsel Naik 97% Jadi 3.2Juta
seputarbisnis - Pengembangan group PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) meluaskan infrastruktur dan konektivitas 5G mendapatkan tanggapan positif dari pasar. Terlihat dari pelanggan Telkomsel pemakai konektivitas 5G yang bertambah krusial.
Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna mengatakan sampai Juli 2024 ada 3,dua juta pelanggan 5G Telkomsel. Jumlah itu naik kurang lebih 97% secara tahunan
Adopsi konektivitas 5G memiliki peran penting untuk tumbuhkan ekosistem ekonomi digital. Beberapa negara maju sudah mengambil konektivitas 5G sejak mulai beberapa tahun yang kemarin seperti Korea Selatan di tahun 2018, China dan Amerika Serikat (AS) di tahun 2019, bahkan juga Thailand telah mengimplementasikan 5G di tahun 2020.
Jumlah pelanggan 5G di sekian banyak negara itu juga semakin bertambah. Di China, pemakai 5G telah menggapai 592 juta, selanjutnya di AS sejumlah 168 juta pemakai, 33 juta pemakai di Korea Selatan, dan 12,tujuh juta di Thailand.
Di Indonesia, Telkomsel jadi perintis sambungan broadband angkatan kelima ini, yang dikeluarkan di tahun 2021.
"Sejak mulai kedatangan konektivitas 5G pertama, peluasan lingkup terus akan kami melakukan dengan terukur, kontinyu dan terarah," kata Indra di dalam alat up-date di Bali, Jum'at (23/8).
Secara infrastruktur, sekarang ini konektivitas 5G Telkomsel ditunjang oleh lebih dari 1.000 Base Transceiver Station (BTS) yang menyebar di 56 kota/kabupaten. Terhitung di ruangan penting seperti area industri, area residensial, lapangan terbang internasional, Ibu Kota Nusantara, dan lokasi rekreasi fokus Indonesia.
Beberapa wilayah dengan pelanggan 5G paling banyak salah satunya yakni Jakarta, Bali (terlebih Denpasar dan Badung), Bandung, Batam, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Medan. Indra ngomong, Telkomsel kerjakan pengembangan konektivitas 5G dengan beberapa pemikiran.
Salah satunya hal paling penting yakni penetratif pemanfaatan feature yang bisa dipakai untuk tangkap hubungan 5G. Dalam ekosistem Telkomsel, sampai Juli 2024 terdaftar ada 11,lima juta unit feature yang bisa tersambung dengan konektivitas 5G.
Salah satunya wilayah dengan pemanfaatan feature 5G tertinggi yakni Bali, tingkat penetratifnya menggapai lebih dari 20%. Telkomsel juga mengakselerasi peluasan jaringan di Bali, dengan mendatangkan hubungan 5G tiada putus.
"Ada kalkulasi (untuk meluaskan konektivitas 5G). Satu diantaranya penetratif feature, maka kami menyediakan technologi yang sama dengan kepentingan pelanggan," kata Indra.
Indra mengatakan Telkomsel terus akan meluaskan konektivitas 5G ke banyak area. Sehabis Bali, di tahun ini Telkomsel akan mengarah Jakarta untuk menyambungkan konektivitas 5G tiada putus.
"Kami masih coba hitung, semoga (Jakarta) dapat pada tahun ini. Kota-kota penyangga Jakarta juga menjanjikan, seperti Tangerang Selatan, Bekasi dan Bogor, semoga dapat kami dorong lekas," pungkas Indra.
Di dalam menyelenggarakan pengembangan infrastruktur dan konektivitas 5G ini, Telkomsel merengkuh beberapa partner. Di Bali dan Jakarta, Telkomsel bekerja sama dengan Huawei menjadi pemasok jalan keluar technologi.
Baca Juga : Lokal Gaming
Menurut pengecekan terapan 5G di Bali, tingkat kecepatan unduh menggapai 610 Megabytes per second (Mbps) menjadi titik pucuknya (peak), dengan kecepatan umumnya 148 Mbps. Tingkat kecepatan hubungan 5G itu 5x bertambah tinggi diperbandingkan konektivitas 4G.
Saat itu, untuk unggah kecepatan peak 5G Telkomsel menggapai 110 Mbps dengan umumnya 45 Mbps. Dan tingkat latency minimal cuman 5 millisecond (ms), dengan umumnya latency 24 ms.
Vice President Prepaid Consumer Pemasaran Telkomsel, Tuty R. Afriza, menjelaskan pemanfaatan konektivitas 5G membikin pelanggan nikmati jaringan internet lebih cepat dan konstan. Tuty juga yakin pengembangan 5G akan juga berperan untuk mengungkit usaha dan penerimaan Telkomsel.
0 Komentar